Minggu, 18 Juni 2023

Ummi Rosidah Mendapat Jamu Awet Muda Dari Putra Majikannya || Cerpen Rom...

Ummi Rosidah sudah cukup lama menjadi ustadzah di rumah bapak Ahmad. Ini merupakan tahun ketiga dia bekerja di sana. ummi Rosidah merasa kerasan karena keluarga bapak Ahmad cukup baik memperlakukannya bahkan memberikan lebih dari apa yang diharapkan oleh seorang ustadzah. ummi Rosidah sadar akan hal ini, terutama akan kebaikan bapak Ahmad, yang karena kesibukannya sehingga harus menyerahkan kewajibanya membimbing anak-anaknya kepada ummi Rosidah.Walaupun bukan dari kota, ummi Rosidah tergolong wanita yang cerdas, aktif, dan menarik. Usianya tidak terlalu tua, sekitar 42 tahunan. Penampilannya seperti umumnya aktifis muslimah. Dia pandai beradaptasi sehingga cepat mendapat banyak rekan. Kesibukannya sehari-hari membuat jiwa dan raganya sehat,berwibawa dan keibuan.Dalam usianya yang tidak tergolong muda ini, ummi Rosidah masih memiliki energi yang tinggi karena ternyata selain mengajar dan koordinator aktifis, dia juga seorang penulis yang produktif.

Malam itu, ummi Rosidah kembali tak bisa tidur. Ia gelisah tak menentu. Bergulingan di atas tempat tidurnya. Dia menggigil saking tak tahannya menahan keinginannya yang begitu besar malam itu. Sebenarnya terpikir olehnya untuk melakukan ritual seperti biasnya, namun hal itu tak cukup baginya.Akhirnya ummi Rosidah hanya bisa mengeluh sendiri di peraduannya itu sampai tak terasa keinginannya itu pun terbawa tidur. Dalam mimpinya ummi Rosidah merasakan adanya gerakan lembut padanya.Mendapati hal itu ummi Rosidah dengan suka cita menyambut dan sekaligus memberikan peluang itu pada yang sedang melakukan itu.Tanpa sadar ummi Rosidah mengigau sambil membusungkannya. “enaknya…” ucapnya seraya Kedua tangan ummi Rosidah memegang kepala itu. ummi Rosidah nafasnya sampai terputus-putus saking terbawa suasana atas apa yang terjadi saat itu pada dirinya. sampai-sampai dia terbangun dari mimpi dan tidurnya itu.

Perlahan dia membuka kedua matanya sambil merasakan bahwa mimpinya itu masih terasa, meski dirinya sudah terbangun. Setelah matanya terbuka sepenuhnya, dia baru sadar bahwa ternyata dia tidak sedang bermimpi. Ummi Rosidah pun segera menengok ke bawah dan ternyata ada seseorang tengah dengan semangatnya terus berusaha menyenangkan diri dan dirinya juga. Dia sempat mengira kalau orang itu adalah suaminya yang baru datang dari desa. Dalam hati dia bersorak senang sekaligus juga heran atas kedatangannya itu,karena malam sudah begitu larut. Apa dia tidak takut…? Tiba-tiba ummi Rosidah sendiri yang merasa ketakutan. Bagaimana kalau orang itu bukan suaminya ?

ummi Rosidah langsung bangkit dan mendorongnya dan hendak mengingatkan pada orang itu kalau bukan suaminya. Namun belum sempat ucapannya itu keluar, dia melihat ternyata orang itu bukanlah suaminya ?! Yang lebih mengejutkannya lagi adalah ternyata orang itu tidak lain adalah Jaka, putra tunggal bapak Ahmad !? “Jaka….?!” pekiknya sambil menahan suaranya.

“ngapain kamu di kamar ummi ?” tanyanya lagi karena ummi Rosidah merasa kebingungan saat melihat wajah Jaka yang merah padam. Mungkin karena keinginannya yang besar itu bercampur dengan rasa malu karena ketahuan kelakuannya itu. “ummi....anu….ma-maafin Jaka…”ucapnya dengan suara memelas. Kepalanya tertunduk tak berani menatap wajah ummi Rosidah.

“Tapi…barusan nga…ngapain?” tanyanya lagi karena tak pernah menyangka putra bapak Ahmad itu seberani itu berbuat seperti itu padanya. “Jaka....tadinya mau minta tolong ummi bikinin PR…” katanya menjelaskan. “Tapi waktu lihat ummi lagi tidur sambil bergerak-gerak pelan….ngghh…Jaka jadi nekat seperti itu tadi sama Ummi” jelasnya kemudian.

“hmm…Jaka…itu nggak boleh. Nanti kalau ketahuan abah gimana coba ?” Tanya ummi Rosidah dengan sabar. “Jaka tahu itu salah…tapi....” jawab Jaka ragu-ragu. “Tapi kenapa Jaka ?” Tanya ummi Rosidah penasaran.”Tapi Jaka beneran mau,ummi”ucapnya. Kepala ummi Rosidah bagaikan disamber geledek mendengar ucapan Jaka. Berarti dia tahu perbuatannya yang sering nonton film suami istri di tv, kata hatinya panik. Wah bagaimana ini ?

“Kenapa Jaka mau itu ?” tanyanya kemudian dengan lembut.

“Jaka sering ngebayangin ummi selama ini…..”sahutnya. “terus ?” desak ummi Rosidah makin penasaran. “Jaka suka ngintai kalau ummi lagi mandi” akunya sambil melirik ke arah baju panjang ummi Rosidah. Jaka menarik nafasnya dengan panjang menyaksikan sesuatu yang menggantung tegak dihadapannya itu. ummi Rosidah dengan refleks merapikan bajunya untuk menutupinya. Kurang asem juga mata anak bau kencur ini, gerutu ummi Rosidah dalam hatinya.

“Boleh khan ummi ?” kata Jaka kemudian. “Boleh apa ?” sentak ummi Rosidah mulai panik.

“Boleh yang kayak tadi itu” pinta Jaka tanpa rasa bersalah seraya mendekati ummi Rosidah.

“Jaka jangan begitu sama ummi…” katanya seraya mundur menjauhinya.

“Nggak boleh…!”ucapnya. “ boleh ya…? Nanti Jaka bilangin ke ayah lho…kalau ummi sering nonton film”ucap Jaka mencoba memberikan pilihan yang sulit bagi ummi Rosidah.

“Eh jangan….! Nggak boleh bilang ke siapa-siapa ya” kata ummi Rosidah mulai semakin panik.

“Kalau gitu boleh dong Jaka….?”ucapnya seraya terus mendekat.

Kurang asem bener anak ini, berani-beraninya mengan-cam, keluhnya dalam hati. Tapi bagaimana kalau dia bilang-bilang sama orang lain. Oh Jangan….Jangan sampai ! ummi Rosidah berpikir keras bagaimana caranya agar anak ini dapat dikuasainya, agar tak cerita kepada yang lain. ummi Rosidah lalu tersenyum kepada Jaka seraya meraih tangannya.

“Jaka mau ini ?” katanya kemudian sambil menaruh tangan Jaka ke atasnya yang sudah tertutup baju dan kerudungnya. “Iya…ii-iiya…” katanya sambil menyeringai gembira dan segera saja mulai menggerakkan tangannya. “Gimana Jaka….suka nggak ?” Tanya ummi Rosidah sambil meliriknya.

“Tampan juga putra bapak Ahmad ini, walau masih suka ingusan tapi dia tetaplah seorang lelaki ”pikir ummi Rosidah. Bukankah tadi dia merindukan kehadiran seorang lelaki untuk menghapus rasa dahaga yang demikian meresahkan hatinya ? Mungkin saja jaka ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, tetapi dari pada tidak sama sekali ? Setelah berpikiran seperti itu, ummi Rosidah menjadi semakin penasaran. Ingin tahu bagaimana rasanya melakukannya dengan lelaki seumuran jaka ini. Tentunya masih lugu dan perlu diajarkan tata tertibnya. Mengingat hal ini keinginan ummi Rosidah jadi meningkat kembali. Keinginannya malam itu semakin menggeh-bu-geh-bu. Kalau saja lelaki ini adalah suaminya, tentunya sudah dia terima sejak dari tadi untuk meredakan gelora jiwanya yang sudah ke ubun-ubun malam itu. Tapi tunggu dulu…..Jaka masih perlu bimbingan,Jangan sampai dia kaget dan malah akan membuatnya ketakutan. Lalu ummi Rosidah pun memberikan peluang itu seluas-luasnya dan membiarkan Jaka melakukannya sesuka hatinya.Tentu saja jaka dapat melihat dengan jelas keindahannya yang paling dibanggakan itu. Jaka mencoba menyenangkan dirinya sambil melirik ke wajah ummi Rosidah yang nampak seperti menahan sesuatu. “ummi sakit ?” tanyanya.

“Nggak kok….” Sahutnya seraya memberikan arahannya,Jaka pun mengikuti semua perintah ummi Rosidah. Tetapi entah kenapa tiba-tiba dia ingin berlaku layaknya seperti ketika dia masih bayi. Dan hal itu spontan membuat ummi Rosidah terperanjat akan perubahan ini, sekaligus senang karena meski yang dilakukan jaka itu tidak semahir suaminya, tapi cukup membuatnya terpancing dengan begitu hebat. Apalagi tangan Jaka yang satunya lagi sudah mulai berani menjelajahinya. Perasaan ummi Rosidah seraya melayang dengan apa yang ada ini. Ummi Rosidah sudah tak sabar menunggu tangan Jaka untuk segera sampai ke bagian intinya itu. Tapi nampaknya tidak sampai-sampai juga apa yang diharapkannya itu. Akhirnya ummi Rosidah mendorong tangan itu,ke daerah paling istimewanya itu.

Jaka terperanjat begitu jemarinya berada di daerah yang terasa begitu hangat. Hampir saja dia menarik lagi tangannya kalau tidak ditahan oleh ummi Rosidah. “Nggak apa-apa…Jaka !”bisik Ummi Rosidah dengan pelan. Jaka kembali bersemangat ketika mendengar suara-suara ummi Rosidah yang begitu merdu bin syahdu. Sambil terus menyuruh Jaka mempraktekkan ini dan itu. Tangan ummi Rosidah mulai bergerak untuk membantu jaka mempersiapkan hidangan malam khusus untuknya itu. Dia sebentar melirik ke bawah dan melihatnya, Boleh juga…..Meski tidak sama dengan suamiku, tapi cukuplah untuk pengurang lapar dimalam itu,gumamnya di dalam hati. Dengan tidak sabar ummi Rosidah pun meraihnya,dan hal itu spontan membuat jaka merona wajahnya,ummi Rosidah tersenyum senang melihatnya.Putra pak Ahmad ini semakin menggema-skan saja. keluguannya membuat ummi Rosidah semakin terpancing.Rasanya dia tak bisa bertahan lebih lama lagi akibat ulah si Jaka itu. Seketika itu juga ummi Rosidah menyadari bahwa dirinya telah memperolehnya untuk yang pertama kalinya. Heran juga sebenarnya ummi Rosidah saat itu. Tak seperti biasanya dia bisa secepat itu mencapai puncaknya. Entah kenapa…? Mungkin karena dari tadi dia sudah terlanjur ingin banget sebelum kedatangan jaka itu ditambah pengalaman barunya itu dengan lelaki yang masih begitu muda, telah membuatnya cepat sampai puncaknya. Jaka terperangah menyaksikan ekspresi wajah ummi Rosidah yang nampak begitu bahagia. Gerakan aneh dari ummi Rosidah saat itu membuat Jaka menghentikan gerakan tangannya. Jaka begitu terpesona melihatnya. dia juga merasa sedikit takut kalau malah akan membuat ummi Rosidah sakit. “ummi….? ummi Rosidah kenapa…?” tanyanya demikian lugunya.

“Nggak papa sayang…ummi Rosidah justru sedang bahagia ini” demikian kata ummi Rosidah seraya memberikan hadiah yang begitu manis dan penuh kasih sayang di wajah tampan jaka itu.Selanjutnya ummi Rosidah mengambil alih semua tugas jaka itu,dengan penuh semangat. Jaka senang sekali melihat ummi Rosidah yang seperti itu.Jaka pun ikut memberikan balasan dengan mengikuti hati nuraninya saja.Tetapi apa yang dilakukan oleh jaka yang minim akan pengalaman itu malahan menimbulkan sensasi tersendiri bagi ummi Rosidah. Apa yang sebelumnya dia anggap tidak akan berarti apa-apa tetapi setelah semuanya terjadi barulah ummi Rosidah menyadarinya,sungguh sensasi yang luar biasa bathinnya.Sehingga ummi Rosidah pun berfikir tidak boleh disia-siakan kesempatan yang ada itu.Apalagi dia teringat dengan istilah ‘OBAT AWET MUDA’maka semakin bersemangatlah dia didalam bekerja.

ummi Rosidah benar-benar menyukai putra majikannya ini. dia ingin memberikan hadiah yang terbaik untuk jaka malam itu. Ingin memberikan pembelajaran dan pengalaman yang tak akan pernah jaka lupakan selama hidupnya. Ummi Rosidah sangat yakin Jaka pasti masih ASLI tulen. ummi Rosidah semakin terobsesi ketika membayangkan,kalau malam itu dia akan dapat obat awet muda itu.Kemudian ummi Rosidah mengatur posisi jaka supaya dia lebih leluasa dalam bekerjanya.Jaka hanya dengan manut terus mengikuti semua bimbingan yang diberikan oleh ummi Rosidah malam itu,jaka yang memang belum pernah menemukan hal yang semacam itu tentu saja seraya terbang ke langit entah tingkat yang keberapa atas apa yang diberikan oleh ummi Rosidah padanya ? Sehingga saat itu pun jaka merasakan kalau ada sesuatu yang sepertinya akan segera mengalir darinya,ummi Rosidah rupanya tahu akan hal itu. Ummi Rosidah tak menginginkan itu terjadi dulu.Maka dengan cepat dia menghentikan pekerjaanya itu dan melakukan sesuatu sehingga jaka gagal mendapatkannya saat itu.

“kenapa Ummi….?” Tanya Jaka bingung karena tiba-tiba saja apa yang dirasakannya itu menghilang.

“Nggak apa-apa. Tenang saja,jaka…..Biar tambah maksimal nanti” jawab ummi Rosidah seraya mempersiapkan diri untuk menyempurnakannya dari atas. Akibat apa yang dikerjakan oleh ummi Rosidah itu, jaka spontan serasa berada di surga dunia,maklumlah memang jaka kan baru kali itu mendapatkannya sudah begitu mentornya seorang ummi yang begitu pengalaman dan penuh kasih sayang memberikannya.Ummi Rosidah benar-benar mendapatkan kejutan yang luar biasa malam itu,sehingga dia pun semakin semangat saja malam itu,Hingga beberapa saat kemudian ketika dia merasa kalau sudah begitu dekat dengan sebuah puncak,dan saat itu pula jaka juga berkata kalau sudah melihatnya,maka ummi Rosidah dengan penuh kasih sayang membimbingnya untuk bisa secara bersama-sama tiba di puncak yang sudah semakin jelas terlihat itu. Jaka mencoba bertahan sekuat tenaga sampai akhirnya kewalahan juga menghadapi daya tarik wanita berpengalaman ini.Saat-saat indah itu pun akhirnya mereka berdua dapatkan. Kedua insan yang tengah lupa daratan itu pun berguh-lingan di atas bed itu. Nampak senyum ummi Rosidah mengembang. Penuh dengan kebahagiaan. Ia melirik kepada jaka dan mengelus rambutnya. “Gimana sayang ?”ucapnya.

“Iya umi, jaka bahagia…..sekali malam ini” jawab Jaka . Tangan ummi Rosidah kembali bergerak,sehingga atas ulahnya itu, mulai memperlihatkan kembali kehidupannya.Ketika ummi Rosidah mengatakannya,Jaka hanya bisa mengangguk dan kembali mengerjakan pr nya.Mereka berdua kembali merajut benih-benih cinta kasih itu tanpa mengenal waktu dan tanpa mengenal lelah dan baru berhenti ketika terdengar kokok ayam yang bersahutan. Jaka meninggalkan kamar ummi Rosidah dengan begitu letih.Tapi nampak wajahnya begitu berseri-seri, karena malam itu dia sudah merasakan pengalaman yang luar biasa dari ummi Rosidah.

 

SEKIAN & TERIMA KASIH ! SEMOGA TERHIBUR ! 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar