Sabtu, 24 Juni 2023

Mbak Surti Malam Itu Membuatku Tak Berkutik || Cerpen Romantis

Dalam kesempatan yang berbahagia ini aku ingin berbagi kisah yang aku alami dengan mbak surti pembantuku  yang telah menjah-da.Kesempatan pertamanya aku dapatkan saat papa dan mamaku sedang pergi keluar kota untuk menghadiri acara resepsi pernikahan saudara.Dan inilah cerita selengkapnya….!Aku merupakan anak ke empat dari lima bersaudara yang sekarang berumur 21 tahun…dikeluargaku punya seorang pembantu yang cantik namanya Surti, yang sampai sekarang masih setia ngabdi di keluargaku semenjak masih gadis hingga sudah menikah dan kemudian cerai dengan suaminya. pembantuku itu tingginya kira kira 160 dan berkulit putih….karena pembantu aku ini orang asal Kota Bandung,umurnya sekarang kira- kira 29 tahun.aku kalau lihat dia lagi ngepel biasanya langsung otomatis timbul keinginanku,apalagi kalau mengeliat saat keindahan gunung kembar itu seakan memaksa keluar dari celah bajunya. Terkadang di pikiranku terlintas pemikiran kapan ya aku bisa mendapatkan kesempatan untuk bisa menuntaskannya dengan pembantuku yang adu-hai itu…? Pernah suatu hari aku lagi mau ganti baju di dalam kamar,waktu itu aku lupa ngunci pintu kamarku…tiba tiba saja aku dikagetkan oleh kedatangan pembantuku masuk ke kamarku tanpa ngetuk -ngetuk pintu dulu, mungkin dia pikir karena sudah lama kerja sama keluargaku dan sudah kenal aku dari aku masih kecil dulu.

“Eh…,lagi ganti baju ya…mas bejo ?” kata pembantuku saat buka pintu kamarku tanpa ada rasa bersalah ataupun malu sedikitpun saat lihat aku dalam keadaan seperti itu. “Mbak, ketok dulu dong kalau mau masuk kamar Bejo…” celetuk aku sama dia. “Emangnya kenapa sih Mas, saya kan sudah lama kerja di keluarga mas Bejo…? Lagian kan waktu mas masih kecil mbak itu kan sudah pernah lihat…?” Kata mbak Surti padaku dengan acuh saja. “Mbak…..itu kan dulu, waktu saya masih kecil….? Sekarang kan saya sudah besar… ? Mbak memang gak malu yah misalkan lihat saya tanpa apa-apa…?” celetuku asal keluar dari mulut. “Iiiihhh….malu gapain…lagian saya juga gak mau lihat kok…yah sudah sana kalau mau ganti baju, mbak mau beresin kamar kamu nih yang berantakan mulu tiap hari kayak kandang sapi…hi hi hi”ucap mbak surti sembari senyam-senyum.Karena dia menjawab dengan rasa yang tidak keberatan kalau aku pun ganti baju disaat ada dia. Tanpa sengaja aku tangkap lirikan matanya yang memandang ke arakku. “Nah…tuh kan ngeliatin mulu…? katanya tadi mbak Surti gak mau lihat,tapi buktinya sekarang lihatin mulu…?”ucapku. “Siapa yang lihat…orang saya lagi beresin sprei yang berantakan ini kok…?” bantah dia karena malu mungkin.Akhirnya aku tinggal dia yang sedang beresin kamar aku yang berantakan itu.ketika aku ada di luar aku jadi teringat gimana ya caranya buat bisa mengajak pembantuku yang cantik lagi menarik ini… ? dan aku rasa dia juga kayaknya penasaran juga sama yang ada padaku yang ge-de ini…buktinya beberapa kali aku pergokin dia ngelirik terus kearah aku itu.

Pada akhirnya kesempatan itu pun datang juga untukku dengan mbak surti,dimana kesempatan emas itu datang Pas di hari libur, yaitu di hari minggu itu keluargaku pada pergi ke rumah kerabatku yang mau nikahin anaknya.

“Bejo… kamu mau ikut gak. Mama dan juga semuanya mau pergi ke pesta pernikahan anaknya tante Am di Bandung…?” Tanya Mamaku. “Kapan pulangnya Ma,…?” Jawab aku sambil ngucek -ngucek mata karena baru bangun tidur. “Mhhhmmm,…mungkin 2 hari deh baru pulang dari Bandung, kan capek,kalau harus langsung pulang…? kamu tanya kapan pulangnya kamu mau ikut gak…? atau mau di rumah saja ?” tanya mamaku lagi. “Kayaknya dirumah saja deh Ma… abis capek ah.. jauh… lagian besok Bejo ada acara sama teman -teman Bejo” jawabku seraya kembali membenamkan kepalaku kembali ke bantal.

 

“Ya sudah… mama mau berangkat dulu, kamu baik- baik ya jaga rumah… kalau mau apa -apa minta saja sama Mbak Surti yaa…?”pesan mamaku. “Surti… Surti… Surti…!” panggil Mamaku .

“Iya Nyah…Maaf saya lagi nyuci. Kurang denger tadi Nyonya panggil saya. Kenapa Nya…?” Jawab Mbak Surti,Saat datang dari belakang yang ternyata sedang cuci baju. baju yang dikenakan sebetulnya tidaklah menarik, namun karena terkena air sewaktu mencuci menjadikan bagian indahnya itu semakin memberikan panorama yang begitu membangkitkan obsesiku padanya. “Surti… kamu jaga rumah ya, selama saya dan tuan pergi ke Bandung”pesan mamaku. “Iya Nyah…” jawabnya.

Setelah beberapa jam lamanya keberangkatan mamaku… akhirnya Aku keluar dari kamar tidurku hendak buang air kecil. Perlu di ketahui jarak antara tempat pembantuku nyuci sama kamar mandi deket banget… waktu aku jalan ke kamar mandi, aku lihat pembantuku yang lagi nyuci baju dengan posisi duduknya yang membuatku menahan nafas sejenak,karena saat itu aku mendapatkan suguhan yang amat indah. “Anjriiis, putih juga nih pembantuku meskipun sudah jah-nda anak satu tapi, kayak wanita yang belum pernah sama laki -laki saja”ocehku dalam hati, sambil buang air itu aku terus saja ngelirik ke suguhan dari mbak surti itu.bahkan saat itu juga aku sambil mikir gimana caranya buka omongan sama pembantuku itu, biar aku bisa agak lamaan lihatinnya…? pantesan banyak tukang sayur selalu suka nanyain Mbak Surti mulu kalau tiap pagi.

“Mbak gimana kabar Ami, sekarang sudah umur berapa…? Dan kenapa Mbak Surti kok bisa sampai cerai sih sama suaminya ?”Iseng aku tanya seputar hubungan dia sama mantan suaminya yang sekarang sudah cerai, dan kenapa bisa sampai cerai…? gugup juga sih aku waktu itu. “Kok tiba -tiba mas Bejo tanya tentang itu sih sama Mbak…?”sahut mbak surti sedikit heran. “Gak papa kan Mbak… ?”tanyaku balik.

“Ami sekarang sudah umur lima tahun, mbak cerai sama suami mbak karena dia itu seorang pengangguran yang maunya enaknya saja. Mau bikinnya tapi gak mau biayain. Ya… lebih baik mbak minta cerai saja kan ? masa sih mbak sendiri yang banting tulang cari uang, sedangkan suami mbak bisanya cuman bangun tidur, makan, main slot sampai subuh… males mas aku punya suami yang pengangguran kayak gitu, lebih baik hidup sendiri… sama saja kok” Jawab pembantuku panjang lebar, seraya tangannya tetap membilas baju yang sedang dia cuci.

Ini dia obrolan yang sebenarnya aku harapkan…agar dengan mudah aku arahkan ke pembicaraan tentang persoalan hubungan suami istri itu.Aku pun melanjutkan obrolan itu, “Lah… bukannya enak kalau punya suami mbak…? daripada gak ada suami ?” “Enak dari mananya Mas…? punya suami sama gak punya sama saja ah…!”sahutnya. “Lah ya pasti beda dong mbak…?”ucapku.

“Beda dari mananya Mas…? coba jelasin, kamu ngomongnya kayak yang sudah pernah ngerasain menikah saja Mas…?” tanya pembantuku sambil tertawa kecil. “Ya beda lah mbak,dulu kalau masih ada suami kan kalau lagi mau tinggal minta sama suami mbak…? kalau sekarang sudah cerai pas mbak lagi mau… mau minta sama siapa…?” Jawabku sambil mengarahkan kalimat -kalimat yang aku tuju ke hal yang aku inginkan sebenarnya.

 

“Maksud mas Bejo apa sih…? mau apa itu….? Ngomongnya jangan bikin mbak bingung dong Mas…”sahutnya. “Gini mbak, maksudnya apa mbak gak pernah mau atau kangen sama ini nya laki -laki…?” waktu aku ngomong gitu sambil aku tunjukin dikit apa yang aku maksud itu.

“Itu bagus banget Mas…? punya mantan suami mbak sih gak sebagus itu…” Jawab mbak Surti sambil pandangannya tidak berkedip. “Kangen gak sama ini mbak…?” tanyaku kembali yang sempat membuyarkan pandangan mbak Surti itu.

“waduh mbak gak tahu deh Mas…”sahutnya dengan malu-malu. “Lho…Saya kan cuman tanya apa mbak gak kangen sama yang kayak gini ?” Padahal didalam hati aku sudah tahu keinginan dia yang sebenarnya setelah mbak surti melihatnya itu.

“mmmmhhhhh… maksud mbak Surti sih… yah ada sih rasa kangen itu… tapi kadang -kadang mbak tahan saja, abis mbak kan sudah cerai sama suami… ?” jawab mbak Surti yang kelihatan di pipinya merona karena merasa jawabannya ngawur dari apa yang aku tanyain ke dia. “Mbak… boleh gak saya…..?”tanyaku nekat. “Lah… Mas bejo kok mintanya sama mbak sih…? minta sama pacar mas Bejo lho…..masak minta sama mbak…?”ucapnya dengan semakin malu malu tapi mau.

“Ya… gak papa sih, saya maunya sama mbak Surti saja,biar saya tahu gimana sih sensasinya kalau sama yang sudah pernah punya anak…? boleh ya mbak…?” kataku sambil mendekatinya.

“memangnya kamu gak malu kalau melakukannya sama mbak…?” jawab mbak surti sambil merubah posisi duduknya dan ngelepasin baju yang sedang dia bilas itu

“Ya gak lah mbak, kan gak ada yang tahu… lagian kan sekarang gak ada orang selain mbak Surti sama saya di rumah ini ?” jawabku untuk meyakinkannya, biar dia mau kasih yang aku inginkan.

“Tapi jangan keterusan ya… terus mas mau di apain sama mbak…?”ucapnya tampak setuju dengan apa yang aku maksudkan.Mendapatkan lampu hijau itu aku pun segera saja menjulurkan tangan kananku untuk mengajaknya menuju ke kamar tidurku.Mbak surti menyambut uluran tanganku itu dan mengikuti langkah kakiku.Sesampainya di kamar tidurku aku pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dan ternyata mbak surti memberikan sambutannya dengan sangat antusias.Aku tentu saja semakin bersemangat untuk membawa mbak surti menuju sebuah puncak yang indah melalui yang namanya jalan surga dunia itu.Ternyata apa yang aku dapatkan dari mbak surti sungguh sangat luar biasa.

” Mas….sekarang kamu mau ngapain saja mbak ikutin…” kata mbak Surti sambil mempersiapkan membuka jalan itu seluas-luasnya,sehingga saat itu tampak pemandangan yang luar biasa indahnya.Mengetahui aku yang masih sedikit bingung,mbak surti segera menariknya dan mengarahkannya pada tempat yang semestinya dengan perlahan.Ternyata apa yang terjadi saat itu juga membuat mbak Surti sendiri merasa kesenangan,yang kelihatan dari dia yang selalu mengeluarkan suara manjanya. Cukup lama juga aku dan mbak Surti menjalani proses yang sangat menyenangkan itu.

”Mbak…suka gak…?” tanyaku sama mbak Surti. ”suka… Mas….jangan brenti…ya”pintanya.

”kapan saja Mas mau… mbak akan siap”lanjutnya.

Mendengar seruan-seruan mbak Surti itu aku pun menjadi semakin bersemangat dan segera mempercepat pergerakkanku.Hingga akhirnya mbak Surti berhasil mencapai puncaknya.Dengan keadaannya yang telah lunglai, mbak Surti tampak seperti orang yang lemah tak berdaya. Namun aku tetap gak berhenti,tetapi malah semakin lama semakin cepat. Tiba tiba aku ngerasain sesuatu yang akan segera menerobos benteng pertahananku. ”Mbaaaak…!” Seruku disaat itu.akhirnya aku tersenyum penuh kebahagiaan. Hari itu gak pernah aku sia-siakan sedikitpun kesempatan yang langka itu mumpung aku dan mbak surti hanya berdua saja dirumah itu.setiap saat aku mau, langsung aku samperin saja mbak Surti. Saat mbak Surti lagi ngegosok baju misalnya, tiba tiba aku samperin dia dari belakang dan langsung memintanya pada mbak Surti dalam keadaan berdiri. Hari-hari yang sangat indah, selama beberapa hari aku selalu mendayung bersama mbak Surti dengan berbagai cara. Mbak Surti pun gak pernah menolak saat aku membutuhkannya karena dia juga sudah keterusan denganku.

Sering kali malam-malam mbak Surti suka mengendap-ngendap untuk masuk ke kamarku untuk melepaskan semua keluh kesahnya itu biasanya sampai menjelang subuh dia baru keluar dari kamarku itu.Baik aku mau pun mbak surti sama-sama suka akan hal itu,sehingga siapapun yang merasa membutuhkan duluan tinggal kasih kode,dan selanjutnya kami berdua pun mencari-cari kesempatan biar tidak sampai ketahuan oleh mama dan papaku.Entah sampai kapan hubungan itu akan terus berjalan,karena saat cerita ini aku coret-coret untuk aku bagikan hubungan indahku itu masih berlanjut.Demikianlah kisahku dengan mbak surti pembantuku yang lama menjah-nda.Sekian & terima kasih semoga yang menyimak kisahku ini yang sakit cepat sembuh dan sehat kembali,yang jomblo lekas dapat pasangan,yang cerai bisa rujuk kembali dari pada pasangannya sama orang lain,he he he……aminnnnn !

Sampai jumpa lagi di kesempatan yang lebih menyenangkan tentunya !


Tidak ada komentar:

Posting Komentar